Gentamedia.com – Ketergantungan Eropa yang terus berlanjut pada batubara Indonesia meskipun mempromosikan energi terbarukan Eropa telah mempromosikan energi terbarukan dan menetapkan target ambisius untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Namun, terlepas dari upaya tersebut, Eropa tetap bergantung pada batubara dari Indonesia, salah satu eksportir batubara terbesar di dunia.

Paradoks ketergantungan Eropa pada batubara Indonesia menyoroti tantangan signifikan dalam transisi ke energi terbarukan. Industri batubara dan pasar ekspor Indonesia memainkan peran penting dalam menyediakan energi yang terjangkau bagi negara dan mendukung pertumbuhan ekonominya.

Namun, ketergantungan negara pada batu bara dan pasar ekspornya telah menyebabkan degradasi lingkungan dan bahaya kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di dekat tambang batu bara dan pembangkit listrik.

Terlepas dari kekhawatiran tersebut, industri batubara Indonesia terus berkembang, dengan negara-negara seperti Polandia, Italia, dan Belanda menjadi pembeli terbesar batubara Indonesia pada tahun 2022. Sementara Indonesia masih berjuang untuk mengurangi ketergantungannya pada batu bara, ketergantungan Eropa yang terus berlanjut pada batu bara Indonesia melemahkan upayanya untuk mempromosikan energi terbarukan dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk menggunakan sumber energi yang lebih ramah lingkungan dan terbarukan.

Sudah saatnya Eropa meninjau kembali kebijakan impor batubaranya dan berinvestasi pada sumber energi terbarukan untuk mencapai tujuan keberlanjutannya. Saat dunia menghadapi tantangan perubahan iklim, sangat penting untuk beralih ke sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan untuk memastikan masa depan yang lebih baik bagi semua orang.