Gentamedia.com – Perlu kita ketahui beberapa bulan kemarin nilai mata uang Rupiah mengalami penguatan terhadap Dollar dan mata uang asing lainnya, dengan banyaknya konten di youtube tentang dedolarisasi sehingga banyak masyarakat yang menjual dollarnya dan dollar pun mengalami penurunan, sampai di bawah Rp.15.000 tetapi setelah konten tentang dedolarisasi sudah tidak bermunculan lagi harga dollar kembali menguat.

Sebelumnya juga terdapat berita-berita yang ada di amerika yaitu kenaikan plafon utang amerika yang seperti kita ketahui maju mundurnya kenaikan hutang tersebut sangat mirip sekali seperti sebuah sekenario sinetron, walaupun pada akhirnya DPR amerika menyetujui kenaikan plafon pada negara tersebut, dengan beberapa syarat-syarat tertentu.

Setelah berita tersebut padam, ada kehebohan lagi terhadap konten kreator youtube di indonesia yaitu banyak sekali yang membahas tentang berinvestasi pada saham luar negeri, bahkan mereka sudah banyak yang menyiapkan dana besar untuk jangka panjang dalam berinvestasi saham di luar negeri, entah kenapa itu terjadi.

Mereka mengatakan kalau saham luar negeri sudah sangat layak di beli karena harganya yang sudah turun, padahal bila kita lihat-lihat pada saham luar negeri hanya beberapa saja yang sahamnnya sudah mulai turun dan saham yang turun tersebut bukan karena bisnisnya yang sedang jelek tetapi karena CEO nya saja yang mungkin banyak tingkah sehingga orang-orang tidak percaya dengan perusahaan tersbut.

Melihat dari sisi Index Saham Gabungan di Indonesia, sebetulnya saham-saham di indonesia juga masih mengalami penurunan, IHSG sering pada zona merah banyak dari saham-sahamnya yang memiliki dividen besar tapi harga sahamnya anjlok, mungkin dari pada meninvestasikan uang kita ke saham-saham yang ada di luar negeri alangkah lebih baiknya kita menginvestasikan uang kita ke saham-saham di negara tercinta kita sendiri.

Terlepas dari paparan di atas beberapa kreator mengatakan kalau berinvestasi di saham luar negeri adalah untuk Diversifikasi aset mereka, tetapi terkadang menimbulkan sebuah pertanyaan baik dari kenapa mereka gencar mempromosikan saham luar negeri dan kenapa mereka mendiversifikannya ke saham luar negeri yang kita ketahui beberapa investasi yang terpercaya di negara kita juga mempunyai beberapa jenis, seperti reksadana, saham, obligasi, emas, perak.

Beberapa Instrumen investasi tersebut sangat terpercaya untuk mendivesifikasi aset yang kita miliki, mungkin boleh mendiversifikasikan keuangannya kalau misalkan lebih dari 90% obligasi negara kita sudah di miliki oleh masyarakat indonesia, atapun jika mayoritas-mayoritas saham seperti misalnya beberapa saham yang sedang anjlok yaitu, BJBR, HMSP, SIDO, TOTO, PGAS, ADRO, DVLA, ZYRX, PTBA, sudah banyak di miliki oleh investor dalam negeri, nah jika kita sudah solid barulah kita mendiversifikasikan aset kita ke saham luar negeri.

Tetapi ini hanya sebuah pendapat, merekalah yang tahu tentang tujuan asli dan tentang pembelajaran yang sedang mereka ciptakan, semoga saja mereka tetapi mencintai NKRI sehingga tujuan mereka untuk berinvestasi ke saham luar negeri bisa membuat mereka menjadikan negara kita lebih maju, dan diversifikasi yang mereka lakukan bisa membuat ketahanan ekonomi indonesia menjadi lebih kuat.